55 NEWS – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, membuka tabir mengenai upaya penyuapan yang menyasar dirinya dan Presiden Prabowo Subianto. Hashim mengungkapkan, dirinya pernah ditawari suap sebesar USD1,5 miliar, sementara Prabowo hampir menerima tawaran USD1 miliar. Kedua tokoh ini dengan tegas menolak tawaran tersebut, menunjukkan komitmen kuat terhadap pemberantasan korupsi dan menjaga integritas bangsa.

Related Post
Hashim menceritakan kejadian ini dalam sebuah acara di Jakarta. Ia mengaku ditelepon oleh Prabowo beberapa bulan lalu, yang menginformasikan bahwa ada pihak yang mencoba menyuapnya dengan nilai fantastis. "Saya ditelepon Pak Prabowo beberapa bulan lalu. ‘Saya mau disogok orang,’ (kata Prabowo). ‘Berapa?’ ‘USD1 miliar.’ Orang nekat, Presiden mau disogok USD1 miliar," ungkap Hashim.

Tak lama berselang, Hashim sendiri mengalami hal serupa. "Saya datang ke Prabowo, saya juga baru mau disogok USD1,5 miliar. Saya bukan pejabat, mau dikasih USD1,5 miliar, itu sekitar Rp25 triliun," imbuhnya.
Hashim menduga, upaya penyuapan ini berkaitan erat dengan tindakan tegas Presiden Prabowo dalam memberantas praktik ilegal, termasuk penyalahgunaan lahan hutan lindung oleh perusahaan sawit. Saat ini, terdapat sekitar 3,7 juta hektare hutan lindung yang digunakan secara ilegal. Presiden Prabowo, menurut Hashim, telah mengambil langkah konkret untuk mengembalikan lahan tersebut ke negara, yang berpotensi meningkatkan pendapatan negara secara signifikan. Kejadian ini terungkap dalam acara Doa Bersama Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar