Luhut Minta Rp50 Triliun untuk INA, Menkeu Purbaya: Buat Beli Obligasi Lagi? Ogah Ah!

Luhut Minta Rp50 Triliun untuk INA, Menkeu Purbaya: Buat Beli Obligasi Lagi? Ogah Ah!

55 NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara terbuka menyatakan keraguannya terhadap usulan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta suntikan dana sebesar Rp50 triliun untuk Indonesia Investment Authority (INA). Kekhawatiran utama Purbaya adalah potensi dana tersebut hanya akan digunakan untuk membeli obligasi, bukan dialokasikan ke sektor riil yang lebih produktif.

COLLABMEDIANET

Purbaya mengungkapkan kekhawatirannya saat memberikan keterangan kepada media di kantornya pada Jumat (17/10/2025). Ia mempertanyakan efektivitas INA dalam menyalurkan investasi ke sektor riil, dan secara tegas menolak memberikan dana tambahan jika hanya akan digunakan untuk membeli obligasi. "Gini, saya enggak mau kasih uang ke sana, nanti uangnya dibelikan bond lagi, buat apa? Mending saya kurangin, buat saya," tegasnya.

 Luhut Minta Rp50 Triliun untuk INA, Menkeu Purbaya: Buat Beli Obligasi Lagi? Ogah Ah!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Menkeu Purbaya juga menyoroti praktik serupa yang terjadi di Danantara, di mana sebagian besar dana ditempatkan pada obligasi. Ia mengkritik hal ini dan menekankan bahwa lembaga investasi pemerintah seharusnya lebih fokus pada investasi langsung di sektor riil. "Kayak di Danantara kan gitu, sebagian besar masih bond kan kemarin? Makanya saya agak kritik waktu meeting itu kan. Kok lu taruh bond? Kalau gitu mah, lu enggak jago-jago amat. Kira-kira gitu," ungkap Purbaya.

Purbaya menekankan bahwa INA, sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF), seharusnya mampu menarik investor asing dan berinvestasi secara strategis di sektor riil. Ia mempertanyakan kemampuan INA dalam menjalankan fungsi tersebut, mengingat pemerintah telah menyuntikkan dana awal sebesar Rp70 triliun. "Tapi yang penting INA juga akan kita lihat, betul seperti itu? Kan INA kan harusnya mengundang investor asing. Itu kan sovereign wealth fund, bukan domestik aja. Kita naruh lho, Rp70 triliun di situ, saya lupa. Kayaknya segitu deh," ujarnya. Sikap Menkeu Purbaya ini menunjukkan kehati-hatian pemerintah dalam mengelola investasi negara dan memastikan dana dialokasikan secara efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar