55 NEWS – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia mengambil langkah strategis dengan mengalokasikan 30-40% modalnya ke aset likuid, terutama Surat Berharga Negara (SBN). Keputusan ini memicu rasa penasaran, namun seorang analis kebijakan ekonomi dari Apindo, Ajib Hamdani, memberikan pencerahan.

Related Post
Menurut Ajib, langkah ini merupakan praktik umum bagi lembaga sovereign wealth fund (SWF) di berbagai negara, terutama di fase awal pembentukan dana. Penempatan dana di SBN menjadi strategi yang lazim digunakan SWF global.

"Proyek strategis seperti energi baru, infrastruktur, atau industri teknologi tidak bisa langsung dibiayai. Perlu studi kelayakan, koordinasi, dan waktu. Sambil menunggu, dana harus tetap menghasilkan, bukan diam di rekening," jelas Ajib dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/10/2025).
Pemilihan instrumen seperti SBN yang likuid dan berdenominasi rupiah bertujuan untuk menjaga nilai modal negara tanpa terpapar risiko yang belum terukur. Dengan kata lain, ini adalah langkah taktis jangka pendek untuk memastikan kemampuan finansial jangka panjang Danantara. Strategi ini memastikan dana negara tetap produktif sambil menunggu peluang investasi strategis yang lebih matang. Langkah ini juga memberikan fleksibilitas bagi Danantara untuk merespon perubahan kondisi pasar dan kebutuhan investasi di masa depan. Informasi ini dilansir dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar