55 NEWS – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa beban utang proyek Kereta Cepat Whoosh tidak boleh menjadi batu sandungan bagi ambisi pemerintah untuk memperluas jaringan kereta cepat hingga Surabaya. Pernyataan ini muncul di tengah upaya intensif pemerintah untuk mencari solusi atas masalah utang yang membelit proyek Whoosh.

Related Post
Pemerintah, kata AHY, tengah berupaya keras untuk merestrukturisasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikelola oleh Whoosh. Prioritas utama adalah menemukan cara untuk menyelesaikan utang yang ada tanpa mengorbankan rencana pembangunan infrastruktur yang lebih besar.

"Utang ini harus segera diselesaikan, namun jangan sampai menghambat rencana besar kita untuk mengembangkan konektivitas berikutnya, dari Jakarta sampai Surabaya," ujar Menko AHY usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Pemerintah saat ini sedang mengkaji berbagai opsi penyelesaian dan skema pendanaan yang paling tepat dan berkelanjutan. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah peran Danantara, holding BUMN yang menaungi proyek tersebut, serta potensi dukungan dari Kementerian Keuangan.
"Sejumlah opsi masih terus dikembangkan. Saya belum bisa menyampaikan secara final karena masih dalam tahap perhitungan. Apakah Danantara bisa menghandle, bagaimana Kementerian Keuangan bisa berkontribusi, dan lain sebagainya, semua masih dikaji," jelasnya. Pemerintah berjanji akan terus mencari solusi terbaik untuk memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya tetap berjalan sesuai rencana, tanpa terbebani oleh masalah utang Whoosh.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar