55 NEWS – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kini tampak lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan ke publik. Ia mengaku tak lagi bisa "ceplas-ceplos" seperti dulu, terutama terkait isu-isu sensitif yang bisa memicu polemik.

Related Post
"Katanya ngomongnya mesti gitu sekarang, enggak boleh ceplas-ceplos, nanti saya dimarahin," ujar Purbaya, Rabu (29/10/2025), mengisyaratkan adanya perubahan gaya komunikasi yang kini lebih terukur.

Perubahan ini tampak saat Purbaya menanggapi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia terkait potensi kenaikan tunjangan kinerja (tukin) pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga 100%. Purbaya mengaku belum menerima informasi resmi terkait hal tersebut.
"Kenaikan 100% atau menjadi 100%? Saya belum tahu. Kalau ada surat dari kementerian, ya kita ikut. Tapi saya belum tahu untuk ESDM seperti apa," jelasnya. Ia menambahkan bahwa anggaran untuk tunjangan sebenarnya sudah tersedia, namun keputusan final masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan kenaikan tukin di Kementerian Keuangan, Purbaya menjawab dengan nada bercanda, "Kita lihat saja nanti. Kalau untuk saya sih gaji sudah kegedean."
Perubahan gaya komunikasi Purbaya ini terjadi di tengah sorotan publik terhadap disiplin komunikasi pejabat pemerintah. Sebelumnya, Komisaris Pertamina, Hasan Nasbi, juga sempat menyoroti gaya komunikasi beberapa pejabat yang dinilai terlalu reaktif dan kurang terkoordinasi. Hal ini bisa menimbulkan berbagai interpretasi di masyarakat dan berpotensi menimbulkan kegaduhan. Fenomena ini menjadi perhatian khusus agar setiap pernyataan pejabat publik dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menimbulkan misinformasi. 55tv.co.id terus berupaya menyajikan informasi yang akurat dan berimbang untuk menghindari kesalahpahaman di masyarakat.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar