55 NEWS – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, menyerukan kepada perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk mengambil peran sentral dalam mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan yang relevan untuk pasar kerja masa depan, khususnya dalam era transisi energi hijau. Proyeksi dari Kementerian PPN/Bappenas menunjukkan kebutuhan mendesak akan sekitar 1,5 juta tenaga kerja baru untuk mengisi sektor-sektor yang berfokus pada keberlanjutan.

Related Post
Yassierli menekankan bahwa "green jobs" bukan lagi sekadar opsi, melainkan sebuah keharusan untuk memastikan Indonesia memiliki SDM yang mampu memenuhi kebutuhan yang terus berkembang di sektor ini. Keterampilan khusus akan menjadi kunci untuk menjalankan program-program yang berorientasi pada lingkungan.

Lebih lanjut, Menaker menyoroti peluang besar di bidang lain selain energi terbarukan, seperti pengelolaan sampah dan lingkungan hidup. Ia menjelaskan bahwa setiap wilayah di Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya terampil tetapi juga memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi. Pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan membutuhkan pendekatan yang inovatif dan tenaga kerja yang terlatih.
Menurutnya, sektor pengelolaan sampah, misalnya, menawarkan potensi lapangan kerja yang signifikan di berbagai daerah. Dengan pendekatan yang tepat dan investasi dalam pelatihan SDM, Indonesia dapat mengubah tantangan pengelolaan sampah menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan.
Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan sektor hijau, termasuk melalui pelatihan vokasi dan program-program pendidikan yang relevan. Kemitraan antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan menjadi kunci untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era ekonomi hijau.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar