55 NEWS – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat mengatasi banjir yang melanda ruas Jalan Nasional Kaligawe-Sayung, yang menghubungkan Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Langkah krusial yang diambil adalah pembangunan sodetan darurat sepanjang 227 meter di Kaligawe, serta peningkatan kapasitas pompa di Sayung.

Related Post
Menteri PUPR, Dody Hanggoro, menjelaskan bahwa proyek sodetan darurat ini dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, di bawah Direktorat Jenderal Bina Marga. Pengerjaan sodetan dimulai sejak Minggu, 26 Oktober 2025, dengan kedalaman 1,5 meter dari permukaan Jalan Nasional Kaligawe. Air dari sodetan ini akan dialirkan ke kolam retensi yang terletak di belakang Kampus Unissula, sebelum akhirnya dipompa menuju Kolam Retensi Terboyo.

Kepala BBPJN Jateng-DI Yogyakarta, Iqbal Tamher, menyampaikan kabar baik terkait dampak dari upaya ini. "Alhamdulillah, dari pantauan kami, muka air genangan di Kaligawe sudah turun signifikan dan arus lalu lintas sudah mulai berjalan normal," ujarnya pada Selasa (4/11/2025).
Kolam Retensi Terboyo sendiri memiliki luas area tampung mencapai 189 hektare dengan kapasitas 6,7 juta meter kubik. Proyek ini merupakan bagian integral dari pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1C, dengan progres fisik saat ini mencapai 40,86% dan ditargetkan rampung pada Maret 2026.
Selain Kolam Retensi Terboyo, proyek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 juga mencakup pembangunan Kolam Retensi Sriwulan seluas 28 hektare, dengan volume tampung 1,1 juta meter kubik. Kolam ini berfungsi menahan limpasan air dari hulu sebelum dialirkan secara bertahap ke laut. Dengan demikian, kedua kolam retensi ini akan memperkuat sistem pengendalian banjir secara komprehensif di kawasan timur Semarang. Informasi ini dilansir dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar