55 NEWS – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) baru saja mengumumkan pergantian pucuk pimpinan. Asdo Artriviyanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama, digantikan oleh Mochamad Purnomosidi. Pergantian ini terjadi di tengah ramainya perbincangan publik mengenai kasus hilangnya tumbler milik penumpang di KRL.
Related Post
Karina Amanda, VP Corporate Secretary KAI Commuter, menjelaskan bahwa pergantian direksi ini merupakan rotasi rutin dan tidak terkait dengan polemik tumbler yang sedang hangat diperbincangkan. "Betul ada pergantian Direktur Utama, tetapi itu hanya rotasi rutin saja. Tidak ada kaitannya dengan hilangnya tumbler," tegas Karina.
Lantas, siapa sebenarnya Asdo Artriviyanto dan bagaimana perjalanan kariernya di dunia perkeretaapian?
Asdo Artriviyanto lahir di Yogyakarta pada 11 Desember 1971. Ia memulai pengabdiannya di PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada tahun 1994. Pendidikan sarjana ditempuhnya di Universitas STIE Kerjasama Yogyakarta, dengan meraih gelar Ekonomi dan Studi Pembangunan pada tahun 1999.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama, Asdo dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia. Penunjukan ini berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham (Sirkuler) PT Kereta Commuter Indonesia Nomor PT KAI (Persero) KP.303/V/9/KA-2023 dan Nomor Yayasan Pusaka 04/RIS-KCI/V/2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan pada 30 Mei 2023.
Dengan demikian, Asdo Artriviyanto menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia sejak 30 Mei 2023 hingga tahun 2024. Perannya kini digantikan oleh Mochamad Purnomosidi, sementara polemik terkait keamanan barang bawaan penumpang KRL masih menjadi perhatian utama. 55tv.co.id akan terus mengawal perkembangan informasi terkait isu ini.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar