55 NEWS – Kabar gembira datang dari dunia perdagangan Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada bulan Juli 2025 mencapai USD24,75 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 9,86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Lonjakan ekspor ini menjadi sinyal positif bagi pemulihan ekonomi nasional.

Related Post
Kenaikan nilai ekspor secara tahunan ini didorong oleh performa gemilang ekspor nonmigas. Komoditas seperti lemak dan minyak hewan nabati, mesin dan peralatan mekanis beserta bagiannya, serta logam mulia dan perhiasan menjadi motor penggerak utama. Sektor-sektor ini menunjukkan daya saing yang kuat di pasar global.

Sementara itu, nilai ekspor migas tercatat sebesar USD0,94 miliar, mengalami penurunan sebesar 34,13%. Namun, penurunan ini berhasil diimbangi oleh kinerja ekspor nonmigas yang melesat 12,83% dengan nilai USD23,81 miliar. Diversifikasi ekspor ke sektor nonmigas terbukti menjadi strategi yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Secara kumulatif, total nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga Juli 2025 mencapai USD160,16 miliar. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa angka ini naik 8,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Sepanjang Januari-Juli 2025 total nilai ekspor mencapai USD160,16 miliar atau naik 8,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Lebih lanjut, Pudji menjelaskan bahwa nilai ekspor migas tercatat USD7,97 miliar atau turun sebesar 14,56 persen. Sementara itu, nilai ekspor non migas tercatat naik 9,55 persen senilai USD152,20 miliar. Data ini mengindikasikan bahwa Indonesia semakin mampu mengandalkan sektor nonmigas sebagai sumber devisa utama. Pemerintah dan pelaku usaha diharapkan terus meningkatkan daya saing produk nonmigas agar tren positif ini terus berlanjut. Data ini dikutip dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar