Geger! Sewa Kios Blok M Meroket, UMKM Menjerit: Ada Apa dengan MRT?

Geger! Sewa Kios Blok M Meroket, UMKM Menjerit: Ada Apa dengan MRT?

55 NEWS – Gelombang protes mengguncang distrik Blok M, Jakarta, setelah harga sewa kios di Plaza 2 Mal Blok M melonjak drastis hingga mencapai Rp15 juta per bulan. Kenaikan harga yang fantastis ini memaksa para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk angkat kaki dari lokasi strategis tersebut. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bahkan turun tangan menyoroti permasalahan ini.

COLLABMEDIANET

Pramono Anung mendesak PT MRT Jakarta untuk mengkaji ulang, bahkan memutus kerjasama dengan Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai (Kopema) jika tetap memaksakan tarif sewa selangit tersebut. Pasalnya, PT MRT Jakarta sendiri telah menetapkan tarif sewa yang jauh lebih manusiawi, yakni antara Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta per bulan.

Geger! Sewa Kios Blok M Meroket, UMKM Menjerit: Ada Apa dengan MRT?
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Berikut adalah fakta-fakta penting terkait polemik harga sewa kios di Blok M yang membuat UMKM menjerit:

  1. Instruksi Gubernur DKI Jakarta: Pramono Anung menegaskan bahwa kerjasama antara PT MRT Jakarta dan Kopema harus dievaluasi. Jika Kopema terbukti melanggar kesepakatan dengan menaikkan tarif sewa di atas batas yang telah ditentukan, kerjasama tersebut harus dibatalkan.

  2. Batas Tarif Sewa yang Dilanggar: Pramono Anung menjelaskan bahwa tarif sewa kios seharusnya berada dalam rentang Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta. Namun, kenyataannya, banyak pedagang UMKM yang dipaksa membayar hingga Rp15 juta per bulan.

  3. Prioritas untuk UMKM: Pramono Anung menekankan bahwa UMKM harus menjadi prioritas utama, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang menggeliat. Kenaikan tarif sewa yang tidak wajar dapat menghambat pertumbuhan UMKM dan merugikan perekonomian Jakarta.

  4. Pengelolaan Mandiri: Jika kerjasama dengan Kopema tidak dapat diperbaiki, Pramono Anung menyarankan agar PT MRT Jakarta mengelola sendiri kawasan Blok M. Hal ini bertujuan untuk memastikan tarif sewa tetap terjangkau bagi UMKM.

  5. Peninjauan Langsung: Pramono Anung bahkan melakukan peninjauan langsung ke Plaza 2 Blok M untuk melihat kondisi di lapangan dan berdialog dengan para pedagang UMKM.

  6. Kios-Kios Tutup: Akibat mahalnya biaya sewa, banyak kios di Blok M terpaksa tutup. Hal ini tentu sangat disayangkan, mengingat Blok M merupakan salah satu pusat perbelanjaan dan bisnis yang strategis di Jakarta.

Polemik harga sewa kios di Blok M ini menjadi tamparan keras bagi upaya pemerintah dalam mendukung UMKM. Diharapkan, PT MRT Jakarta dan pihak-pihak terkait dapat segera menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan agar UMKM dapat terus berkembang dan berkontribusi bagi perekonomian Jakarta.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar