55 NEWS – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bergerak cepat menyusun regulasi Indikasi Geografis (IndiGeo) khusus untuk produk kelautan, perikanan, dan pergaraman. Langkah ini diambil sebagai strategi jitu untuk memperkuat daya saing produk lokal sekaligus melindungi kekayaan hayati Indonesia yang berlimpah dari potensi klaim oleh negara lain.

Related Post
Regulasi IndiGeo ini tidak hanya sekadar memberikan perlindungan hukum atas kekayaan intelektual. Lebih dari itu, regulasi ini dirancang untuk mencakup pembinaan intensif, pendampingan bagi komunitas nelayan dan petani garam, promosi gencar, hingga membuka akses pasar dan permodalan yang lebih luas bagi produk-produk khas daerah. Dengan demikian, IndiGeo diharapkan menjadi instrumen pembangunan ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat pesisir.

Peraturan yang tengah digodok ini akan memuat mekanisme perlindungan yang komprehensif, pendampingan dalam penyusunan dokumen deskripsi produk yang detail, pembentukan kelembagaan masyarakat yang kuat, hingga fasilitasi promosi, pemasaran, perizinan, dan akses permodalan yang mudah. KKP memastikan bahwa perlindungan IndiGeo tidak hanya berhenti pada pengakuan Kekayaan Intelektual semata, tetapi juga berlanjut pada pembinaan berkelanjutan, pemantauan kualitas produk, dan komersialisasi produk secara berkelanjutan.
"Peraturan ini menjadi langkah mitigasi preventif agar tidak terjadi klaim produk perikanan oleh pihak atau negara lain. Jangan sampai kita baru bertindak setelah kejadian," tegas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Tornanda Syaifullah, pada Jumat (12/9/2025).
Data KKP menunjukkan betapa kayanya sumber daya laut Indonesia. Terdapat sekitar 8.500 spesies ikan, mencakup 37% dari total spesies ikan di dunia. Selain itu, Indonesia memiliki lebih dari 900 jenis rumput laut. Estimasi potensi lestari sumber daya ikan mencapai 12,01 juta ton per tahun, sementara potensi produksi perikanan budidaya laut bisa mencapai lebih dari 50 juta ton. Potensi besar ini harus dijaga dan dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan bangsa.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar