55 NEWS – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, perhatian tertuju pada SPBU Shell yang tampak sepi tanpa aktivitas penjualan bahan bakar minyak (BBM), memicu kekhawatiran dan pertanyaan di kalangan masyarakat. Kabar perumahan karyawan SPBU Shell menambah pilu situasi ini.

Related Post
Sebuah unggahan di media sosial X memperlihatkan suasana haru di antara para pegawai Shell yang terdampak kebijakan perumahan. "Suasana haru menyelimuti pegawai SPBU Shell setelah kabar mengenai perumahan karyawan," tulis akun tersebut, Rabu (17/9/2025). Dalam video yang beredar, seorang pekerja Shell berusaha memberikan semangat kepada rekan-rekannya yang telah dirumahkan, sambil berharap situasi segera membaik dan mereka dapat kembali berjualan BBM. "Tetap positif ya. Mudah-mudahan kita bisa jualan bensin lagi. Nanti kita mulai dari nol lagi. Semangat," ujarnya.

Kondisi ini memicu beragam komentar dari netizen. Banyak yang menyayangkan situasi yang terjadi dan berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi masalah kelangkaan BBM di SPBU swasta. Bahkan, beberapa netizen secara langsung meminta perhatian Presiden Prabowo terhadap isu ini. "Pak Prabowo lihat itu," tulis salah satu netizen.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah membantah tudingan bahwa pemerintah sengaja tidak memberikan kuota impor kepada SPBU swasta seperti BP dan Shell. Bahlil bahkan mengklaim telah meningkatkan kuota impor BBM untuk SPBU swasta menjadi 110 persen dari total kuota tahun 2024. "Gini, gini, impor untuk 2025 kuotanya itu diberikan 110 persen dibandingkan 2024. Jadi sangatlah tidak benar kalau kita tidak berikan kuota impor," tegas Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Namun, Bahlil menambahkan bahwa SPBU swasta dipersilakan untuk berkolaborasi dengan Pertamina secara business to business untuk memenuhi kebutuhan BBM mereka. Hal ini, menurut Bahlil, sejalan dengan Pasal 33 UUD 1945 yang mengamanatkan negara untuk menguasai hal-hal yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, serta mendukung kebijakan ketahanan energi nasional.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar