55 NEWS – PT Pertamina (Persero) memikul tanggung jawab besar dalam mendistribusikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) hingga ke pelosok negeri. Langkah ini diambil demi menjaga ketahanan energi nasional, meskipun banyak wilayah terpencil yang secara ekonomis kurang menguntungkan bagi perusahaan.

Related Post
Ekonom senior dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Ryan Kiryanto, menyatakan bahwa Pertamina adalah salah satu penggerak utama ekonomi Indonesia. "Salah satu kebanggaan kita terhadap Pertamina adalah, lembaga ini menjadi salah satu powerhouse. Sebab dia sebagai lokomotif yang menggerakkan ekonomi baik di tingkat nasional maupun daerah," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/9/2025).

Peran Pertamina dalam menjaga ketahanan energi menjadikannya powerhouse, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pengaruh kuat dan signifikan dalam perekonomian nasional. Jaringan distribusi Pertamina yang menjangkau hingga daerah terpencil, baik yang dioperasikan sendiri maupun melalui kerjasama dengan pihak ketiga, menjadi "pelumas" bagi aktivitas ekonomi.
"Misalnya di daerah luar Jawa, Kalimantan, Halmahera, di situ tidak ada SPBU asing, yang ada hanya Pertamina," lanjut Ryan. Tanpa peran Pertamina, roda ekonomi di berbagai wilayah bisa terhambat. "Mungkin tambang-tambang di luar Jawa tidak bisa beroperasi. Mereka banyak menggunakan solar produksi Pertamina. Belum lagi kapal-kapal laut, tongkang-tongkang, termasuk tugboat-tugboat yang membawa batubara. Itu juga harus dihitung sebagai kontribusi dari Pertamina," jelasnya.
Kontribusi Pertamina kepada negara tidak hanya terbatas pada pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang hingga Juli 2025 mencapai Rp225,6 triliun. Lebih dari itu, Pertamina juga menjaga ketahanan energi dan menggerakkan roda ekonomi, yang memberikan efek domino positif bagi masyarakat. "Selain itu, tentu saja keberadaan Pertamina membuka lapangan kerja yang sangat luas," pungkasnya.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar