55 NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara tegas menolak usulan pendanaan proyek family office di Bali yang diajukan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penolakan ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat akan lebih selektif dalam mengalokasikan anggaran untuk proyek-proyek yang dinilai kurang prioritas.

Related Post
Purbaya menyatakan bahwa Kementerian Keuangan tidak akan mengalihkan dana APBN untuk membiayai pembangunan family office yang kabarnya tengah digodok oleh DEN bersama kementeriannya. Ia mengaku telah lama mendengar perihal rencana tersebut, namun memilih untuk tidak terlibat lebih jauh dalam pembahasan detailnya.

"Oh, saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya enggak akan alihkan ke sana. Saya fokus," ujar Purbaya kepada awak media di Kantor Pusat DJP, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, fokus utama Kementerian Keuangan saat ini adalah memastikan pengelolaan anggaran negara berjalan efisien, transparan, dan tepat sasaran. Ia menekankan pentingnya alokasi anggaran yang cermat untuk menghindari pemborosan dan memastikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
"Kalau kasih anggaran yang tepat, nanti pasti pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran, dan enggak ada yang bocor. Itu aja," tegasnya.
Ketika ditanya apakah dirinya memberikan masukan terkait rencana pembangunan family office tersebut, Purbaya menampik. "Enggak, kalau mau saya doain lah," katanya sembari tersenyum, mengisyaratkan bahwa ia tidak mendukung secara aktif proyek tersebut. Penolakan pendanaan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kelanjutan proyek family office yang digagas oleh Luhut Binsar Pandjaitan di Bali. Apakah DEN akan mencari sumber pendanaan alternatif atau proyek ini akan ditunda? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. Informasi ini dikutip dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar