BSU BPJS Ketenagakerjaan: Masihkah Ada Harapan Cair di Bulan Ini? Fakta Mengejutkan!

55 NEWS – Bantuan Subsidi Upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan, sebuah program yang dinanti-nantikan oleh jutaan pekerja di Indonesia, menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan terakhir. Program ini memberikan bantuan sebesar Rp300.000 per bulan selama dua bulan, dengan total Rp600.000, sebagai upaya meringankan beban ekonomi para pekerja. Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah: Apakah BSU BPJS Ketenagakerjaan masih akan dicairkan pada bulan ini?

Kabar terbaru dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan jawaban yang jelas. Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, secara tegas menyatakan bahwa tidak ada lagi pencairan BSU hingga akhir tahun 2025. Penyaluran BSU tahun 2025 hanya dilakukan pada periode Juni-Juli lalu. Pernyataan ini sekaligus membantah isu yang beredar luas mengenai adanya pencairan BSU tahap 2 pada bulan Oktober atau November.

"Sampai saat ini, belum ada arahan atau kebijakan khusus terkait BSU tahap II," ungkap Yassierli, menepis harapan sebagian pekerja yang masih menantikan bantuan tersebut.

Pencairan BSU pada periode Juni-Juli 2025 lalu menyasar sekitar 15,9 juta pekerja di seluruh Indonesia. Program ini merupakan bagian integral dari lima paket stimulus ekonomi yang digulirkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Lantas, apa saja syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi penerima BSU? Aturan mengenai penerima BSU 2025 diatur secara rinci dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2025. Peraturan ini merupakan perubahan atas Permenaker Nomor 10 Tahun 2022, yang mengatur tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh.

Dengan demikian, bagi para pekerja yang masih berharap akan adanya pencairan BSU di bulan ini, informasi resmi dari Kemnaker ini perlu menjadi acuan. Meskipun tidak ada lagi pencairan BSU di tahun 2025, pemerintah terus berupaya mencari solusi lain untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di Indonesia.

Editor: Akbar soaks