55 NEWS – Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong pengembangan ekonomi desa melalui pengelolaan limbah menjadi produk bernilai ekonomis. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, mengungkapkan bahwa banyak desa di Indonesia masih membutuhkan pendampingan dari korporasi untuk mencapai kemajuan dan kemandirian. Lebih dari 10.000 desa tertinggal dan sangat tertinggal masih menghadapi masalah mendasar seperti akses listrik, fasilitas pendidikan yang memadai, dan sumber air bersih.

Related Post
Yandri mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta untuk berkolaborasi dalam mengatasi tantangan tersebut, mengingat peran krusial desa dalam pembangunan nasional. Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pembangunan dari desa sebagai langkah strategis untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

"Kami mengajak semua pihak, baik BUMN maupun swasta, untuk terus berupaya mengubah kemiskinan menjadi kesejahteraan. Diharapkan, dengan adanya apresiasi dan dukungan, kita akan semakin termotivasi untuk bersama-sama membangun Indonesia dari desa," ujar Yandri dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/10/2025).
Salah satu contoh implementasi nyata adalah program yang dijalankan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim). Melalui program Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA), Pupuk Kaltim memberdayakan masyarakat Dusun Babadan, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sejak tahun 2022.
Direktur Manajemen Risiko Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendorong ekonomi sirkular di pedesaan. Program ini mengintegrasikan pengembangan potensi lokal secara optimal, mencakup sektor pertanian, peternakan, perikanan, pengolahan kompos, UMKM, hingga koperasi dalam satu sistem yang saling mendukung berbasis zero waste.
Sistem ini memungkinkan pemanfaatan seluruh hasil produksi dan limbah dari satu kegiatan sebagai bahan baku kegiatan lainnya. Contohnya, limbah organik dari pertanian diolah menjadi kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah, sementara kotoran ternak dimanfaatkan sebagai bahan dasar pupuk organik. Hasil perikanan dan sektor UMKM juga diintegrasikan dalam rantai nilai untuk menciptakan siklus ekonomi lokal yang efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar