55 NEWS – Demam properti melanda Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pemicunya? Tak lain adalah rumah pensiun Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Kehadiran hunian bagi mantan orang nomor satu di Indonesia ini, bak magnet yang menarik perhatian para investor dan spekulan tanah, sehingga harga lahan di sekitarnya melonjak drastis.

Related Post
Sebelumnya, harga tanah di kawasan tersebut berkisar antara Rp10 juta hingga Rp12 juta per meter persegi. Namun, kini, setelah pembangunan rumah pensiun Jokowi, harga meroket menjadi Rp15 juta hingga Rp17 juta per meter persegi. Jika dikalkulasikan dengan luas lahan mencapai 12.000 meter persegi atau 1,2 hektare, nilai tanah di lokasi rumah pensiun Jokowi diperkirakan mencapai Rp120 miliar hingga Rp204 miliar.

Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan. Apa yang membuat harga tanah di sekitar rumah pensiun Jokowi begitu istimewa? Selain faktor prestise dan potensi investasi, lokasi strategis dan aksesibilitas yang baik juga menjadi daya tarik utama. Desa Blulukan kini menjadi incaran para pengembang properti dan investor yang ingin memanfaatkan momentum ini.
Pemerintah sendiri, melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2022, memang menyediakan fasilitas rumah kediaman bagi Mantan Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden. Luas tanah yang dialokasikan maksimal 1.500 meter persegi, atau setara dengan nilai tanah tersebut jika berlokasi di luar DKI Jakarta.
Kriteria umum rumah kediaman mantan presiden meliputi: berada di wilayah Republik Indonesia, mudah dijangkau dengan jaringan jalan yang memadai, memiliki desain yang mendukung aktivitas mantan presiden dan keluarga, serta tidak menyulitkan penanganan keamanan.
Kenaikan harga tanah ini menjadi bukti nyata dampak ekonomi dari keberadaan tokoh publik. Namun, di sisi lain, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya spekulasi dan gelembung harga properti yang dapat merugikan masyarakat setempat.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar