55 NEWS – Dunia ekonomi saat ini tengah menghadapi ancaman serius yang disebut "Serakahnomics," sebuah praktik ekonomi serakah yang meliputi korupsi, penyelundupan, penipuan, dan ekonomi gelap. Presiden terpilih Prabowo Subianto menyampaikan hal ini dalam pidatonya di Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC (AELM) di Gyeongju, Korea Selatan. Prabowo menekankan bahwa praktik-praktik ini menghambat pertumbuhan ekonomi yang sesungguhnya dan merusak keadilan sosial.

Related Post
Dalam forum yang dihadiri oleh para pemimpin dari 21 negara anggota APEC, Prabowo menyoroti bahwa "Serakahnomics" bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah moral dan sosial. Indonesia sendiri, menurut Prabowo, sedang berjuang keras melawan praktik-praktik koruptif dan ekonomi serakah yang menghambat kemajuan bangsa.

Selain ancaman "Serakahnomics," Prabowo juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap meningkatnya ketegangan global dan menurunnya rasa saling percaya antar negara. Ia menekankan pentingnya bagi kawasan Asia-Pasifik untuk tidak menyerah pada keadaan ini dan membangun kembali kepercayaan dalam perekonomian global.
Prabowo berharap APEC dapat memainkan peran penting dalam memfasilitasi perdagangan bebas dan investasi melalui kerja sama multilateral yang adil. Ia mengingatkan bahwa prinsip-prinsip dasar APEC tidak boleh pudar meskipun dunia sedang dilanda ketidakpastian. Fragmentasi ekonomi, menurutnya, dapat merusak stabilitas yang telah lama menopang pertumbuhan ekonomi.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar