55 NEWS – Polemik somasi yang dilayangkan Yakob dan Yance Sayuri, dua pemain Malut United, kepada sejumlah netizen atas ujaran kebencian pasca-laga melawan Persib Bandung, kembali menyoroti sepak bola Indonesia. Aksi tegas tersebut menarik perhatian publik, tak hanya pada kasus rasisme, tetapi juga pada besaran gaji kedua pemain tersebut di klub berjuluk Laskar Kie Raha. Rumor yang beredar menyebutkan angka fantastis, mencapai Rp8 miliar per musim. Benarkah demikian?
Related Post
Pernyataan resmi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) melalui akun Instagramnya, @appi.official, mengonfirmasi somasi tersebut. APPI menyatakan dukungan penuh kepada Yakob dan Yance Sayuri yang merasa dirugikan atas komentar-komentar bernada rasial dan penuh kebencian di media sosial. Mereka memberikan tenggat waktu kepada para netizen yang bersangkutan untuk meminta maaf. Jika tidak, jalur hukum akan ditempuh.
Kemenangan Malut United atas Persib Bandung dengan skor 1-0 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, semakin menambah sorotan pada kedua pemain ini. Kekalahan tersebut menjadi pukulan bagi Persib Bandung dalam perburuan gelar juara Liga 1 musim ini.
Namun, soal gaji fantastis yang mencapai Rp8 miliar per musim, Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, Dirk Soplanit, masih enggan mengungkapkannya secara gamblang. Dalam wawancara di kanal YouTube Tommy Desky, ia menyatakan bahwa detail kontrak pemain merupakan ranah internal klub dan melibatkan aspek teknis yang kompleks. Pernyataan tersebut menimbulkan spekulasi lebih lanjut mengenai besaran sebenarnya gaji Yakob dan Yance Sayuri. Apakah angka Rp8 miliar hanya sekadar rumor, atau ada kebenaran di baliknya? Publik masih menunggu kejelasan dari pihak Malut United. Misteri gaji pemain bintang ini masih menjadi perbincangan hangat di dunia sepak bola Indonesia.
Editor: Akbar Soaks
Tinggalkan komentar