55 NEWS – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengumumkan bahwa harga beras mengalami kenaikan signifikan di 214 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kenaikan ini melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP), memicu kekhawatiran dan mendorong pemerintah untuk segera mengambil tindakan.

Related Post
Kondisi ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan di Kemendagri pada Selasa (2/9/2025). Mendagri Tito menyatakan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah menstabilkan harga beras di daerah-daerah yang terdampak.

"Minggu ini, kami akan memfokuskan perhatian pada 214 kabupaten/kota yang harga berasnya masih di atas HAP. Upaya ini akan melibatkan sinergi antara Badan Pangan Nasional, Bulog, dan Kementerian Pertanian," tegas Mendagri Tito. Langkah-langkah strategis akan segera diimplementasikan untuk mengatasi masalah ini.
Di tengah situasi yang menantang ini, ada secercah harapan. Mendagri Tito juga menyampaikan kabar baik bahwa jumlah daerah yang mengalami penurunan harga beras terus bertambah. Dari semula hanya 51 kabupaten/kota, kini sudah ada 58 kabupaten/kota yang berhasil menurunkan harga beras.
"Peningkatan jumlah daerah yang berhasil menurunkan harga beras dari 51 menjadi 58 kabupaten/kota menunjukkan bahwa Gerakan Pangan Murah yang kita lakukan bersama telah berjalan efektif dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat," jelas Mendagri.
Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju inflasi dan memastikan ketersediaan serta keterjangkauan harga pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Koordinasi yang intensif antar lembaga terkait menjadi kunci dalam mengatasi tantangan ini.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar