55 NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja memukau pada pekan ketiga Oktober, ditutup dengan penguatan signifikan sebesar 4,5 persen dan mencapai level tertinggi baru di 8.271,72. Kenaikan ini semakin mengukuhkan posisi pasar modal Indonesia di mata investor.
Related Post
Kinerja positif IHSG ini juga berdampak pada peningkatan kapitalisasi pasar. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, kapitalisasi pasar melonjak 3,31 persen menjadi Rp15.234 triliun. Angka ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kinerja perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa.
Meskipun IHSG dan kapitalisasi pasar mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan, terdapat penurunan pada rata-rata nilai transaksi harian. Nilai transaksi harian tercatat turun 18,85 persen menjadi Rp22,28 triliun dari sebelumnya Rp27,46 triliun. Penurunan ini juga diikuti oleh pelemahan volume perdagangan sebesar 19,70 persen menjadi 30,47 miliar lembar saham, serta penurunan frekuensi transaksi harian sebesar 12,91 persen menjadi 2,36 juta kali.
Menariknya, di tengah penurunan aktivitas transaksi, investor asing justru menunjukkan minat yang besar terhadap pasar saham Indonesia. Sepanjang pekan, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp4,23 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa investor asing melihat potensi keuntungan yang menarik di pasar saham Indonesia.
Beberapa saham menjadi motor penggerak utama kenaikan IHSG pada pekan ini. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat kenaikan sebesar 10,33 persen, sementara saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 10 persen dan memberikan kontribusi signifikan sebesar 57,07 poin terhadap IHSG. Analis 55tv.co.id menilai, kinerja positif sektor perbankan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong penguatan IHSG.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar