55 NEWS – Masyarakat Indonesia, khususnya nasabah bank, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman phishing yang semakin canggih. Modus kejahatan siber ini dapat menguras rekening korban melalui tautan (link) berbahaya yang dikirimkan melalui SMS atau aplikasi pesan instan. Jika tautan tersebut diklik, data pribadi yang tersimpan di ponsel berpotensi dicuri oleh pelaku.

Related Post
Serangan phishing terus berevolusi, bahkan ada yang menyamar sebagai agen perjalanan online untuk menargetkan industri perhotelan. Data dari Microsoft Threat Intelligence menunjukkan bahwa teknik ClickFix masih menjadi andalan pelaku untuk mencuri kredensial pengguna melalui halaman login palsu dan CAPTCHA yang meyakinkan. Serangan ini masih aktif hingga Februari 2025, termasuk di wilayah Asia Tenggara.

Agar terhindar dari jeratan phishing, kenali ciri-ciri berikut ini:
- Email Mendesak dan Mencurigakan: Pelaku seringkali mengirimkan email palsu yang memaksa korban untuk segera memperbarui akun, memverifikasi transaksi, atau melakukan tindakan mendesak lainnya.
- Tautan dan Lampiran Berbahaya: Email tersebut menyertakan tautan atau lampiran PDF yang mengarahkan pengguna ke halaman login palsu.
- CAPTCHA Palsu: Halaman login palsu seringkali dilengkapi dengan CAPTCHA palsu untuk memberikan kesan bahwa pengguna sedang melakukan verifikasi tambahan.
- Domain Website Aneh: Perhatikan alamat website yang tertera pada tautan. Jika terdapat kesalahan ejaan atau menggunakan domain yang tidak lazim, waspadalah.
- Permintaan Informasi Pribadi: Jangan pernah memberikan informasi pribadi seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau kode OTP melalui tautan yang mencurigakan.
Dengan memahami ciri-ciri phishing, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan terhindar dari kerugian finansial yang disebabkan oleh kejahatan siber ini. Jangan ragu untuk memverifikasi keaslian informasi melalui sumber resmi bank atau lembaga terkait jika menerima pesan yang mencurigakan.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar