55 NEWS – Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melanda berbagai sektor industri menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pekerja: apakah mereka yang terkena PHK masih berhak menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp600.000 pada Oktober 2025? Pemerintah sebelumnya telah mencairkan BSU pada periode Juni-Juli 2025 kepada 15,9 juta pekerja sebagai stimulus ekonomi. Namun, bagaimana nasib mereka yang kehilangan pekerjaan di tengah jalan?
Related Post
Spekulasi mengenai kemungkinan perpanjangan BSU hingga kuartal III dan IV 2025 sempat mencuat, mengingat efektivitas program ini dalam membantu pekerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sayangnya, hingga peluncuran paket stimulus ekonomi terbaru, tidak ada pengumuman resmi mengenai kelanjutan BSU untuk pekerja. Pemerintah lebih memilih memberikan insentif lain, seperti fasilitas PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) bagi pekerja di sektor pariwisata (hotel, restoran, dan kafe) dengan gaji di bawah Rp10 juta. Insentif ini memberikan tambahan penghasilan sekitar Rp60.000-Rp400.000 per bulan bagi pekerja yang memenuhi syarat.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) secara tegas membantah adanya pencairan BSU pada Oktober 2025. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap informasi yang beredar, terutama tautan palsu yang mengatasnamakan program BSU. Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2025, BSU hanya dijadwalkan untuk periode Juni dan Juli 2025. Pengecekan status penerima BSU hanya dapat dilakukan melalui laman resmi Kemnaker (bsu.kemnaker.go.id) atau situs resmi BSU BPJS Ketenagakerjaan (https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/).
Dengan demikian, bagi karyawan yang terkena PHK, harapan untuk menerima BSU pada Oktober 2025 pupus sudah. Pemerintah saat ini fokus pada program stimulus lain untuk membantu pekerja dan mendorong pemulihan ekonomi.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar