55 NEWS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyiapkan amunisi sebesar Rp2,5 triliun untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham hingga Maret 2026. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap dinamika pasar modal dan keyakinan bahwa harga saham BBRI saat ini berada di bawah nilai fundamentalnya (undervalue).

Related Post
Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari, Direktur Finance & Strategy Bank BRI, mengungkapkan bahwa alokasi dana buyback ini merupakan bagian dari persetujuan yang diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 11 Maret 2025. Dari total anggaran Rp3 triliun yang disetujui, sekitar Rp500 miliar telah direalisasikan hingga Oktober 2025.

"Pada RUPST 24 Maret 2025, kami memperoleh persetujuan untuk melakukan buyback dalam periode 12 bulan sejak persetujuan tersebut, dengan anggaran sekitar Rp3 triliun," jelas Vivi dalam Paparan Kinerja BBRI Kuartal III 2025, Kamis (30/10/2025).
Meskipun dana sebesar Rp2,5 triliun masih tersedia, Vivi belum memberikan detail lebih lanjut mengenai waktu pelaksanaan buyback selanjutnya. Keputusan pembelian kembali saham akan sangat bergantung pada pemantauan pergerakan harga saham BBRI di pasar.
"Saat ini kami masih memiliki anggaran Rp2,5 triliun yang tentunya dapat kami gunakan sesegera mungkin. Kami melihat situasi pergerakan harga saham BRI saat ini memang undervalue," imbuhnya.
Aksi korporasi ini mengindikasikan kepercayaan manajemen BBRI terhadap prospek bisnis perusahaan di masa depan. Buyback saham seringkali dipandang sebagai sinyal positif bagi investor, karena menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kas yang cukup dan yakin bahwa sahamnya undervalued. Langkah ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif dan menstabilkan harga saham BBRI di tengah volatilitas pasar. Para analis pasar modal 55tv.co.id menilai langkah ini sebagai strategi yang tepat untuk menjaga kepercayaan investor dan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar