Kejutan di Langit! Garuda & Citilink Bangkit dengan Dana Segar, Apa yang Berubah?

Kejutan di Langit! Garuda & Citilink Bangkit dengan Dana Segar, Apa yang Berubah?

55 NEWS – Garuda Indonesia dan Citilink tancap gas memulihkan kinerja dengan suntikan modal dari Danantara Indonesia sebesar Rp23,67 triliun. Langkah ini difokuskan pada penguatan kapasitas produksi, optimalisasi kinerja komersial dan operasional, serta konsolidasi fundamental bisnis secara grup. Tujuannya jelas: mendorong pemulihan ekuitas menuju level positif.

COLLABMEDIANET

Dana segar tersebut dialokasikan Rp8,7 triliun untuk Garuda Indonesia, yang akan digunakan memperkuat modal kerja dan pemeliharaan armada. Sementara itu, Citilink mendapatkan Rp14,9 triliun untuk kebutuhan modal kerja dan menyelesaikan kewajiban pembelian avtur periode 2019-2021.

 Kejutan di Langit! Garuda & Citilink Bangkit dengan Dana Segar, Apa yang Berubah?
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Hingga November 2025, dukungan shareholder loan (SHL) memungkinkan Garuda Indonesia menjaga serviceability 13 pesawat. Citilink juga tak kalah gesit dengan mereaktivasi 9 pesawat sejak September lalu. Targetnya, pada akhir tahun 2025, Citilink akan mengoperasikan 36 pesawat siap terbang.

Per Oktober 2025, Garuda Indonesia mengoperasikan 78 armada dengan 58 pesawat dalam kondisi serviceable. Sementara Citilink mengoperasikan 64 armada dengan 32 pesawat serviceable.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan, menegaskan bahwa peningkatan kapasitas ini adalah indikator kuat dari transformasi yang berjalan sesuai rencana. "Dengan terjaganya serviceability pesawat baik di Garuda Indonesia maupun Citilink, kami melihat momentum pemulihan yang semakin solid," ujarnya.

Di tengah pemulihan industri penerbangan nasional dan global, Garuda Indonesia memperkuat posisinya sebagai maskapai nasional dengan layanan yang menghubungkan 38 destinasi domestik melalui 52 rute, serta 15 destinasi internasional melalui 20 rute.

Konektivitas ini didukung jaringan kemitraan strategis yang mencakup 21 codeshare partners dan 70 Special Prorate Agreements, membuka akses hingga 1.228 rute global. Program loyalitas GarudaMiles juga memperluas ekosistem layanan dengan peningkatan anggota sebesar 16 persen secara year-on-year (YoY) dan peningkatan mitra kerja sebesar 59% secara YoY.

Konsistensi On-Time Performance (OTP) sebagai nilai inti perusahaan terus dioptimalkan, dengan capaian rata-rata OTP hingga Oktober 2025 mencapai 82,47%. Bahkan, Garuda mencatatkan capaian OTP tertinggi sebesar 98,39% pada bulan Mei 2025.

"Garuda Indonesia juga mempertahankan peringkat idBBB stable outlook, yang menegaskan ketahanan finansial, keberlanjutan operasional, serta komitmen Garuda Indonesia sebagai grup penerbangan nasional," tambah Glenny.

Seluruh unit usaha, termasuk Citilink, GMF AeroAsia, dan Asyst, turut memperkuat ekosistem penerbangan terintegrasi. Capaian ini menunjukkan komitmen dan keberlanjutan Garuda Indonesia dalam mempertahankan operasi pasca restrukturisasi, serta terus meningkatkan nilai Garuda Indonesia Group sebagai grup penerbangan nasional.

Meskipun masih terdapat tekanan loss pada tahun buku berjalan, Garuda Indonesia terus berada pada jalur pemulihan yang sesuai pasca restrukturisasi, dengan tren operasional dan pendapatan yang konsisten membaik. Penurunan beban usaha, tren peningkatan utilisasi armada, serta pertumbuhan load factor menunjukkan fundamental bisnis yang semakin solid, sekaligus memperkuat keyakinan menuju profitabilitas berkelanjutan.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar