55 NEWS – Rencana penggabungan (merger) antara Pelita Air dan Garuda Indonesia masih dalam tahap evaluasi mendalam. Hal ini diungkapkan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Danantara, Rosan Roeslani, di Jakarta, Rabu (17/9/2025). Rosan menegaskan bahwa saat ini belum ada target waktu pasti yang ditetapkan untuk menyelesaikan proses merger tersebut. "Lagi dievaluasi. Ya kami pokoknya enggak ada target. Dievaluasi dulu lah yang benar," ujarnya.
Related Post
Langkah merger ini merupakan bagian dari strategi besar PT Pertamina (Persero) untuk memfokuskan diri pada bisnis inti mereka, yaitu sektor minyak dan gas (migas) serta energi terbarukan. Dengan demikian, kepemilikan Pelita Air yang saat ini berada di bawah Pertamina akan dialihkan.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, sebelumnya juga telah menyampaikan bahwa penjajakan terkait pemisahan (spin-off) Pelita Air dan penggabungannya dengan Garuda Indonesia sedang berlangsung. Proses ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat di industri penerbangan nasional.
Meskipun belum ada kepastian waktu, wacana merger ini telah menimbulkan berbagai spekulasi dan harapan di kalangan pelaku industri dan masyarakat. Banyak pihak menilai bahwa penggabungan kedua maskapai ini dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jaringan penerbangan, dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Namun, tantangan integrasi juga perlu diantisipasi agar merger ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang optimal. Masyarakat menantikan perkembangan selanjutnya dari rencana strategis ini. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar