Kejutan di Tengah Badai Batu Bara! Bukit Asam Bukukan Laba Triliunan, Kok Bisa?

Kejutan di Tengah Badai Batu Bara! Bukit Asam Bukukan Laba Triliunan, Kok Bisa?

55 NEWS – Di tengah gempuran harga batu bara global yang terus merosot, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp1,4 triliun hingga kuartal III 2025. Sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol mengingat kondisi pasar yang penuh tantangan. Selain itu, PTBA juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp3,6 triliun dengan margin EBITDA mencapai 11%.

COLLABMEDIANET

Kinerja operasional PTBA menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan produksi sebesar 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Realisasi penjualan juga mengalami peningkatan sebesar 8%. Namun, perlu dicatat bahwa harga jual rata-rata (ASP) mengalami penurunan sebesar 6%, sejalan dengan penurunan harga batu bara global. Indeks Newcastle (NCI) tercatat turun 22% dan ICI-3 bahkan merosot hingga 16% YoY.

 Kejutan di Tengah Badai Batu Bara! Bukit Asam Bukukan Laba Triliunan, Kok Bisa?
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari strategi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi biaya dan mengoptimalkan portofolio pasar domestik. "Di tengah tekanan harga batu bara global yang masih menurun sepanjang 2025, PTBA berhasil mempertahankan kinerja operasional yang solid serta menjaga profitabilitas melalui peningkatan efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio pasar domestik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang tetap positif, serta realisasi capex yang mendukung keberlanjutan operasi dan proyek logistik strategis," ujarnya pada Minggu (2/11/2025).

Hingga kuartal III 2025, PTBA telah merealisasikan belanja modal (capex) sebesar 41% dari target tahunan, atau sekitar Rp3,0 triliun. Dana ini dialokasikan untuk mendukung keberlanjutan operasional dan proyek-proyek logistik strategis perusahaan.

Secara keseluruhan, PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp31,3 triliun hingga akhir September 2025, meningkat 2% YoY. Peningkatan volume penjualan sebesar 8% YoY tidak mampu mengkompensasi sepenuhnya dampak pelemahan harga batu bara, yang menyebabkan penurunan harga jual rata-rata sebesar 6% YoY. Penurunan ini dipicu oleh melemahnya harga batu bara, dengan Newcastle Index yang turun 22% YoY dan ICI-3 yang turun 16% YoY.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar