55 NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren positif pada pekan ini, 15-19 September 2025. Analis memproyeksikan IHSG berpotensi menguji level resisten di 8.000, dengan level support yang perlu diperhatikan di 7.650.

Related Post
Optimisme ini didorong oleh dua faktor utama. Pertama, ekspektasi pasar terhadap kebijakan The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan lebih akomodatif atau "dovish". Isu ini dapat memicu aliran modal asing kembali masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah, menjelaskan bahwa keputusan suku bunga The Fed akan menjadi kunci pergerakan IHSG. "Keputusan suku bunga The Fed yang berpotensi lebih dovish setelah data ketenagakerjaan melemah membuka peluang arus modal masuk kembali ke emerging market," ujarnya dalam riset yang dirilis Senin (15/9/2025).
Selain itu, kebijakan The Fed yang dovish juga diperkirakan akan menjaga momentum penguatan harga emas. Emas dipandang sebagai aset "safe haven" atau aset yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi. Jika suku bunga AS dipangkas, dolar AS berpotensi melemah, dan harga emas cenderung naik.
Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari kebijakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Suntikan dana ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit dan investasi, yang pada gilirannya akan berdampak positif bagi kinerja perusahaan-perusahaan di pasar modal. Kebijakan ini menjadi fokus utama para pelaku pasar saat ini.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar