55 NEWS – Badak LNG, sebagai bagian dari Pertamina Hulu Energi (PHE), terus menunjukkan komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan di Kota Bontang, Kalimantan Timur. Melalui program CSR yang inovatif, perusahaan ini berhasil mengubah limbah perikanan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.
Related Post
Inisiatif ini bermula dari keresahan Sugiyono, seorang warga Bontang, yang melihat potensi besar ikan teri hasil tangkapan nelayan terbuang percuma akibat minimnya pengolahan dan permintaan pasar. Kondisi cuaca yang tidak menentu juga memperparah situasi, menyebabkan banyak ikan menjadi limbah.
Melihat peluang tersebut, Sugiyono memberanikan diri menghubungi Badak LNG, yang dikenal aktif dalam kegiatan CSR. Idenya untuk mengolah ikan teri dan limbah ikan ternyata mendapat sambutan positif. Pada tahun 2024, bersama kelompoknya "Berkah Laut Berjaya", Sugiyono memulai usaha pengolahan teri dan tepung ikan dengan dukungan penuh dari Badak LNG.
Badak LNG tidak hanya membangun workshop sebagai tempat usaha, tetapi juga menciptakan inovasi kontainer pengering. Teknologi ini menjadi solusi efektif untuk mengatasi kendala cuaca dalam proses pengolahan, sekaligus mengurangi risiko limbah.
"Alhamdulillah, sekarang kami bisa menampung hasil tangkapan nelayan dan meningkatkan pendapatan anggota kelompok yang terlibat dalam pengolahan," ujar Sugiyono, yang dulunya seorang guru SD dan kini dikenal sebagai "Giyono Teri".
Program ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Badak LNG berhasil memberdayakan masyarakat lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi dampak lingkungan melalui pengolahan limbah yang cerdas. Keberhasilan program "Waste Free Ocean for Future Fit Society" ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mengembangkan solusi berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar