55 NEWS – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tengah menghadapi tantangan serius. Hingga September 2025, lembaga ini mencatatkan defisit anggaran yang cukup signifikan, mencapai Rp640 miliar. Kondisi ini menambah daftar panjang defisit yang dialami LPDP selama tiga tahun berturut-turut.
Related Post
Plt. Direktur Utama LPDP, Sudarto, menjelaskan bahwa defisit ini bukan disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Menurutnya, peningkatan jumlah mahasiswa yang dikirim untuk belajar dalam dua tahun terakhir menjadi faktor utama. "Kita ingin mengejar ketertinggalan angka partisipasi pendidikan tinggi," ujarnya dalam acara Media Gathering APBN 2026 di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025). Sudarto juga menegaskan bahwa dana abadi LPDP tidak terkena dampak isu efisiensi.
Berdasarkan laporan keuangan LPDP, pendapatan lembaga hingga 30 September 2025 tercatat sebesar Rp6,82 triliun. Sementara itu, belanja yang dikeluarkan mencapai Rp7,46 triliun. Kondisi serupa juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, LPDP mencatatkan pendapatan sebesar Rp10,95 triliun dengan belanja Rp11,86 triliun. Sementara pada tahun 2023, pendapatan mencapai Rp9,33 triliun dengan belanja Rp9,85 triliun.
Defisit yang dialami LPDP selama tiga tahun berturut-turut ini tentu menjadi perhatian serius. Pertanyaan besar muncul: bagaimana LPDP akan mengatasi defisit ini dan memastikan keberlangsungan program-program pendidikan yang sangat penting bagi kemajuan bangsa? Pemerintah dan pihak terkait perlu segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini agar LPDP tetap dapat menjalankan misinya dengan baik.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar