55 NEWS – Presiden terpilih Prabowo Subianto menyoroti ketimpangan pendapatan di dunia jurnalistik. Hal ini diungkapkan saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9/2025). Prabowo menyinggung soal korupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah per tahun.

Related Post
Dalam pidatonya, Prabowo awalnya berbicara tentang kerugian negara akibat korupsi. Ia kemudian menyinggung profesi wartawan dan kondisi kesejahteraan mereka. "Karena banyak wartawan, saya harus hati-hati bicara," ujarnya di hadapan para peserta Munas.

Namun, Prabowo melanjutkan dengan menyampaikan keyakinannya bahwa para wartawan memahami apa yang ia sampaikan. "Tapi saya yakin di dalam hatinya wartawan-wartawan sebetulnya apa yang saya omongkan mereka merasakan, karena wartawan pun penghasilannya sedikit, yang mungkin duitnya banyak bos-bos kalian, jadi wartawan ya gajinya (kecil)," kata Prabowo, yang disambut riuh hadirin.
Prabowo menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi di Indonesia. Ia menyebut korupsi sebagai "perampokan sistemik" yang harus segera diatasi. "Jadi yang saya lihat, ini yang harus kita bereskan nanti, perampokan sistemik," tegasnya. Pernyataan ini sejalan dengan visi dan misinya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan efisien.
Pernyataan Prabowo ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan wartawan dan masyarakat luas. Banyak yang menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk kepedulian Prabowo terhadap kesejahteraan para pekerja media. Namun, ada pula yang mengkritik karena dianggap menyamaratakan kondisi seluruh wartawan di Indonesia. Informasi ini dikutip dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar