55 NEWS – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah menghadiri acara akad massal KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang melibatkan 26.000 unit rumah. Acara yang berlangsung di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin, 29 September 2025 ini, menandai serah terima kunci kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun, di balik euforia tersebut, muncul pertanyaan mengenai realisasi janji-janji Prabowo terkait perumahan subsidi.

Related Post
Prabowo sendiri dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan ribuan rumah tersebut. "Terima kasih atas undangan ini, sangat bangga, sangat bahagia, dan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga bisa kita wujudkan kesuksesan sampai dengan acara hari ini," ujarnya.

Kehadiran Prabowo dalam acara ini tentu menjadi angin segar bagi program perumahan subsidi yang selama ini menjadi perhatian pemerintah. Namun, pengamat ekonomi mengingatkan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari seremonial serah terima kunci. Ketersediaan lahan yang strategis, kemudahan akses transportasi, serta kualitas bangunan yang layak huni menjadi faktor penentu keberlanjutan program ini.
Selain itu, perlu ada transparansi dan pengawasan yang ketat dalam proses penyaluran KPR FLPP agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemerintah juga perlu menggandeng pihak swasta dan perbankan untuk mempercepat pembangunan rumah subsidi, sehingga semakin banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang memiliki kesempatan untuk memiliki hunian yang layak. Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat diakses melalui 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar