55 NEWS – Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyatakan bahwa utang proyek Kereta Cepat Whoosh menjadi tanggung jawabnya sebagai Kepala Negara. Pernyataan ini disampaikan di tengah sorotan publik terkait kelanjutan pembayaran kewajiban Indonesia kepada China atas proyek infrastruktur strategis tersebut.
Related Post
Prabowo menekankan bahwa tidak perlu ada keraguan atau perdebatan lebih lanjut mengenai siapa yang bertanggung jawab atas utang tersebut. "Jadi sudahlah, saya sudah katakan Presiden Republik Indonesia yang ambil tanggung jawab, jadi tidak usah ribet," ujarnya usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, (08/11/2025).
Berikut adalah beberapa fakta penting terkait pernyataan Prabowo mengenai utang Kereta Cepat Whoosh:
-
Manfaat Nyata Bagi Masyarakat: Prabowo menyoroti manfaat signifikan yang diberikan oleh Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini. Menurutnya, Whoosh mampu mengurangi kemacetan lalu lintas yang selama ini menjadi masalah kronis, menekan tingkat polusi udara, serta mempercepat waktu tempuh perjalanan antara Jakarta dan Bandung.
-
Penguasaan Teknologi dan Kerja Sama Internasional: Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya penguasaan teknologi yang diperoleh Indonesia melalui proyek ini. Selain itu, Whoosh juga menjadi simbol kerja sama yang erat antara Indonesia dan China dalam pembangunan infrastruktur.
-
Kewajiban Pembayaran yang Terukur: Prabowo mengakui adanya kewajiban pembayaran sebesar Rp1,2 triliun per tahun. Namun, ia meyakinkan bahwa manfaat yang diperoleh dari proyek ini jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. "Pokoknya tidak ada masalah. Memang kita harus membayar Rp1,2 triliun per tahun, tapi manfaatnya besar," tegasnya.
Pernyataan Prabowo ini memberikan kepastian dan kejelasan terkait kelanjutan proyek Kereta Cepat Whoosh. Dengan jaminan dari Presiden, diharapkan proyek ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia dan memperkuat hubungan bilateral dengan China.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar