55 NEWS – Presiden Prabowo Subianto menunjukkan keseriusannya dalam menangani permasalahan utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Hal ini terungkap dalam rapat terbatas (ratas) yang melibatkan sejumlah menteri kabinet dan petinggi Danantara. Pembahasan intensif mengenai utang Whoosh menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut.

Related Post
Pemerintah, melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa saat ini berbagai skema sedang dieksplorasi untuk menemukan solusi terbaik. Fokus utama adalah perhitungan detail nilai utang dan penjajakan opsi-opsi yang meringankan beban pembayaran.

"Termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran," ujar Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta. Pernyataan ini mengindikasikan adanya upaya negosiasi untuk mendapatkan keringanan dalam hal tenggat waktu pembayaran utang.
Dalam ratas tersebut, Presiden Prabowo secara khusus menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dan CEO Danantara Rosan Roeslani untuk bekerja sama mencari solusi komprehensif.
"Kemudian Pak Airlangga (Menko Ekonomi), Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara, diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik," jelas Prasetyo. Instruksi ini menegaskan pentingnya perhitungan yang akurat dan eksplorasi berbagai opsi, termasuk kemungkinan restrukturisasi pinjaman, untuk mencapai solusi yang optimal.
Masyarakat menantikan hasil kerja tim yang ditunjuk Presiden Prabowo, berharap solusi yang ditemukan dapat meringankan beban negara dan memastikan keberlanjutan proyek strategis Whoosh. Perkembangan selanjutnya akan terus dipantau oleh 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar