55 NEWS – Di tengah hiruk pikuk stasiun pengisian bahan bakar, seringkali kita dihadapkan pada pilihan yang membingungkan: RON 90, 92, 95, atau 98? Apa sebenarnya perbedaan di antara angka-angka ini, dan bagaimana dampaknya terhadap performa kendaraan kita? Memahami perbedaan mendasar ini adalah kunci untuk mengoptimalkan kinerja mesin, efisiensi bahan bakar, dan memperpanjang usia kendaraan.

Related Post
RON, atau Research Octane Number, adalah tolok ukur penting yang menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menahan tekanan dan suhu tinggi tanpa mengalami pembakaran prematur atau "ketukan" (knocking). Ketukan adalah momok bagi mesin, karena dapat memicu gelombang tekanan yang merusak komponen vital seperti piston dan connecting rod. Semakin tinggi angka RON, semakin besar pula resistensi bahan bakar terhadap ketukan.

Di pasar Indonesia, kita mengenal beberapa varian bensin dengan angka RON yang berbeda, seperti RON 90 (umumnya dikenal sebagai Pertalite), RON 92 (Pertamax atau Shell Super), RON 95 (Pertamax Green), dan RON 98 (Pertamax Turbo). Masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaan yang spesifik.
RON 90, dengan harga yang lebih terjangkau, dirancang untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin antara 9:1 hingga 10:1. Kendaraan sehari-hari umumnya cocok dengan jenis bensin ini. Namun, perlu diingat bahwa kualitas pembakarannya sedikit di bawah varian RON yang lebih tinggi, yang berpotensi mempengaruhi efisiensi dan performa mesin dalam jangka panjang.
Sementara itu, RON 92 direkomendasikan untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin antara 10:1 hingga 11:1. Keunggulan RON 92 terletak pada kualitas pembakaran yang lebih baik, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi bahan bakar dan performa mesin secara keseluruhan. Selain itu, RON 92 juga memiliki kemampuan untuk membersihkan residu karbon pembakaran di dalam mesin, membantu menjaga kebersihan dan memperpanjang umur mesin.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar