55 NEWS – PT Pertamina (Persero) membuktikan bahwa limbah bukan lagi sekadar masalah, melainkan potensi ekonomi yang menjanjikan. Melalui inovasi cerdas bernama Enzymatic Microorganism Oil Catcher (EMO), perusahaan energi ini berhasil menyulap limbah menjadi rupiah, sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Related Post
EMO, sebuah teknologi berbasis bakteri bacillus amyloliquefaciens, memiliki kemampuan luar biasa dalam mengurai limbah minyak dan lemak. Inovasi ini menjadi solusi efektif bagi permasalahan air bersih, mahalnya pupuk, dan tumpukan sampah rumah tangga yang selama ini menghantui warga Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan.

Hasilnya sungguh mencengangkan. Air limbah menjadi jauh lebih jernih, dengan tingkat kekeruhan yang menurun signifikan dari 3,75 NTU menjadi 1,7 NTU. Kadar E. coli pun menyusut drastis, menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi masyarakat. Selain itu, teknologi EMO juga mampu menghemat biaya perawatan pengolahan limbah hingga Rp16 juta setiap enam bulan.
Tak hanya limbah cair, Pertamina juga berhasil mengolah sampah organik menjadi pupuk ECOMIX yang bernilai tinggi. Dalam setahun, sekitar 1,2 ton sampah organik diubah menjadi pupuk yang bermanfaat untuk hidroponik dan pertanian pekarangan. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menekan biaya pupuk hingga Rp1,38 juta per tahun.
Lebih lanjut, masyarakat juga memanfaatkan air hujan melalui sistem Rainwater Harvesting, sebuah solusi cerdas untuk menghemat biaya air hingga Rp340 juta per tahun. Inovasi ini membuktikan komitmen Pertamina dalam menciptakan solusi berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Inisiatif Pertamina ini menjadi bukti nyata bahwa dengan inovasi dan teknologi yang tepat, limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi tinggi. Langkah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar