55 NEWS – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengungkapkan optimisme tinggi terkait kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Pernyataan tersebut disampaikan di tengah potensi peningkatan signifikan volume perdagangan kedua negara. Menurut Anin, seperti dikutip dari 55tv.co.id, peluang kolaborasi ekonomi Indonesia-AS sangat besar, terutama mengingat surplus perdagangan Indonesia terhadap AS yang mencapai US$18 miliar. Angka fantastis ini menjadi modal kuat dalam negosiasi.

Related Post
Lebih lanjut, Anin menyoroti potensi impor energi Indonesia senilai US$40 miliar yang saat ini masih bersumber dari berbagai negara. Pemerintah, kata Anin, tengah mempertimbangkan untuk merealokasikan impor tersebut. "Texas, misalnya, menjadi negara bagian yang menarik untuk memulai kerja sama," ujarnya. Namun, Anin menekankan bahwa keseimbangan neraca perdagangan bukanlah tujuan utama. "Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memperbesar volume perdagangan secara keseluruhan," tegasnya.

Potensi peningkatan ekspor AS ke Indonesia juga menjadi sorotan. AS berminat meningkatkan ekspor komoditas seperti kedelai, kapas, dan gandum. Sebaliknya, Indonesia ingin meningkatkan ekspor produk elektronik, alas kaki, dan garmen ke pasar AS. Anin menegaskan bahwa potensi kerja sama kedua negara jauh lebih luas dari sektor-sektor tersebut. Kesepakatan dagang ini diprediksi akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian kedua negara, membuka peluang investasi baru, dan memperkuat hubungan bilateral. Keberhasilan negosiasi ini akan menjadi tonggak penting dalam peta ekonomi global.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar