55 NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan strategi jitu untuk mengatasi beban utang pemerintah yang mencapai Rp9.138,05 triliun. Fokus utama strategi ini adalah efisiensi belanja negara dan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Langkah ini diharapkan dapat menekan defisit anggaran dan meningkatkan rasio penerimaan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (tax-to-GDP ratio).

Related Post
Purbaya menekankan pentingnya optimalisasi pengeluaran pemerintah agar memberikan dampak signifikan bagi perekonomian. Data menunjukkan, total utang pemerintah pusat hingga akhir Juni 2025 mencapai Rp9.138,05 triliun, terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp7.980,87 triliun dan pinjaman senilai Rp1.157,18 triliun. Angka ini setara dengan 39,86 persen dari PDB.

"Strategi pertama adalah memastikan anggaran dibelanjakan secara tepat sasaran, tepat waktu, tanpa kebocoran, serta mengoptimalkan dampaknya terhadap perekonomian," ujar Purbaya.
Dengan belanja yang efektif, Purbaya berharap pertumbuhan ekonomi akan melaju lebih cepat. Kondisi ini akan berdampak positif pada peningkatan penerimaan pajak negara. "Harapannya, pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat akan meningkatkan pendapatan pajak, sehingga kita dapat menekan defisit," jelasnya.
Purbaya menargetkan perbaikan signifikan pada tax-to-GDP ratio dalam beberapa bulan mendatang. Optimisme ini didukung oleh peningkatan kinerja sektor penerimaan, baik dari pajak maupun bea cukai, serta pertumbuhan sektor riil yang solid. Pemerintah optimis dengan strategi ini, beban utang negara dapat dikelola secara berkelanjutan dan tidak menghambat pembangunan ekonomi.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar