Rumah Menkeu Sri Mulyani Jadi Sasaran Penjarahan: Lukisan Bunga Bernilai Sentimental Raib!

Rumah Menkeu Sri Mulyani Jadi Sasaran Penjarahan: Lukisan Bunga Bernilai Sentimental Raib!

55 NEWS – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam setelah rumah pribadinya di kawasan Bintaro menjadi sasaran penjarahan oleh sekelompok orang tak dikenal pada Minggu malam, 31 Agustus 2025. Insiden ini meninggalkan luka emosional bagi sang menteri, terutama karena hilangnya sebuah lukisan cat minyak bergambar bunga yang memiliki nilai sentimental tinggi.

COLLABMEDIANET

Dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya pada Rabu (3/9/2025), Sri Mulyani mengungkapkan kesedihannya. "Lukisan Bunga Itu…???," tulisnya, menggambarkan betapa berartinya lukisan tersebut baginya.

 Rumah Menkeu Sri Mulyani Jadi Sasaran Penjarahan: Lukisan Bunga Bernilai Sentimental Raib!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Rekaman video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan bagaimana sekelompok orang memasuki rumah Sri Mulyani dan membawa pergi sejumlah barang. Penjarahan ini terjadi dalam dua gelombang, pertama sekitar pukul 00.30 WIB dan kemudian berlanjut pada pukul 03.30 WIB.

"Laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul lukisan cat minyak bunga di atas kanvas ukuran cukup besar. Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari," ungkap Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa lukisan bunga tersebut mungkin hanya dianggap sebagai barang bernilai uang oleh para penjarah. Namun, baginya, lukisan itu memiliki makna yang jauh lebih dalam. Lukisan tersebut adalah hasil perenungan dan kontemplasi diri yang ia ciptakan 17 tahun lalu.

"Lukisan bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi. Seperti rumah tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya," jelasnya.

Kehilangan lukisan tersebut, bagi Sri Mulyani, terasa seperti hilangnya rasa aman, kepastian hukum, dan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab di Indonesia. Insiden ini menjadi tamparan keras bagi rasa keadilan dan keamanan di tengah masyarakat.

Editor: Akbar soaks

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar