55 NEWS – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS terus menunjukkan tekanan, terperosok ke level Rp16.749, atau melemah 64,5 poin (0,39%). Kekhawatiran semakin memuncak, dengan proyeksi yang menyebutkan Rupiah berpotensi anjlok hingga Rp17.000 per Dolar AS pada awal Oktober mendatang.

Related Post
Menanggapi situasi ini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan komitmen kuat BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. BI siap mengerahkan seluruh instrumen yang tersedia secara optimal.

"Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus-menerus, melalui intervensi NDF," jelas Perry Warjiyo, Jumat (26/9/2025).
Bank Indonesia meyakini bahwa langkah-langkah yang diambil akan mampu menstabilkan nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Selain itu, BI mengajak seluruh pelaku pasar untuk bersama-sama menciptakan iklim pasar keuangan yang kondusif, sehingga stabilitas Rupiah dapat terjaga dengan baik.
Sebelumnya, pengamat pasar uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai pelemahan Rupiah saat ini sangat signifikan. Ia memproyeksikan, jika Rupiah menembus level Rp16.800, bukan tidak mungkin Rupiah akan terjerembab ke level Rp17.000 per Dolar AS pada bulan Oktober.
"Pagi ini Rupiah terus mengalami pelemahan 74 poin. Rupiah melemah di Rp16.758. Kalau seandainya tembus di level Rp16.800, ada harapan bahwa dalam bulan Oktober, Rupiah tembus di level Rp17.000. Itu sangat mungkin sekali terjadi," ungkap Ibrahim, Kamis (25/9/2025).
Menurut Ibrahim, pelemahan Rupiah dipicu oleh sentimen eksternal dan internal. Dari eksternal, ketegangan geopolitik di Eropa kembali memanas setelah pernyataan agresif Presiden AS Donald Trump terhadap Rusia di forum PBB. Trump memperingatkan negara-negara Eropa untuk menghentikan pembelian minyak dari Rusia dan mempertimbangkan sanksi baru yang menargetkan sektor energi. Informasi ini dikutip dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar