55 NEWS – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) baru saja mengumumkan kinerja keuangannya untuk kuartal III-2025. Bank BUMN ini berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp15,12 triliun. Meski angka ini terbilang fantastis, namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terdapat penurunan sebesar 7,32% (year on year/yoy). Pada kuartal III-2024, BNI membukukan laba bersih sebesar Rp16,43 triliun.

Related Post
Peningkatan pendapatan bunga menjadi salah satu faktor penopang kinerja BNI. Tercatat, pendapatan bunga BNI naik 4,77% yoy menjadi Rp51,16 triliun, dibandingkan sebelumnya Rp48,83 triliun.

Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, mengungkapkan bahwa strategi penguatan kualitas portofolio dan efisiensi pendanaan yang disiplin menjadi kunci BNI tetap tangguh di tengah gejolak pasar. Strategi ini juga membantu menjaga keseimbangan pertumbuhan di seluruh segmen bisnis. "Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan BNI untuk tetap adaptif dalam menghadapi tantangan, sambil terus mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," jelas Putrama dalam keterangan resminya, Jumat (24/10/2025).
Dari sisi permodalan, BNI mencatatkan rasio yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 21,1%, termasuk Tier-1 Capital yang tetap kuat. Likuiditas bank juga terjaga dengan baik, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) di level 86,9%, Liquidity Coverage Ratio (LCR) 167,4%, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 142,1%.
Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menambahkan bahwa hingga akhir September 2025, total penyaluran kredit BNI tumbuh 10,5% yoy menjadi Rp812,2 triliun. Pertumbuhan ini merata di seluruh segmen bisnis, mulai dari korporasi, menengah, hingga UMKM. "Pertumbuhan kredit BNI kini lebih seimbang di seluruh segmen. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi pembiayaan kami dalam menjaga kualitas aset sekaligus mendorong pertumbuhan sektor produktif," pungkas Paolo.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar