55 NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa baru-baru ini memberikan angin segar terkait kondisi utang pemerintah yang mencapai Rp9.138,05 triliun per Juni 2025. Ia meyakinkan masyarakat bahwa utang tersebut masih dalam batas aman dan pemerintah memiliki strategi jitu untuk mengelolanya, bahkan melunasinya.

Related Post
Purbaya menjelaskan bahwa kunci utama dari strategi ini adalah efisiensi dalam belanja anggaran dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dengan pengelolaan anggaran yang tepat sasaran dan tepat waktu, diharapkan dampak positif terhadap perekonomian akan semakin optimal.

Berikut adalah poin-poin penting dari strategi Purbaya dalam mengatasi utang negara:
- Efisiensi Belanja Anggaran: Purbaya menekankan pentingnya pengeluaran pemerintah yang tepat sasaran, tepat waktu, dan tanpa kebocoran. Tujuannya adalah mengoptimalkan dampak anggaran terhadap perekonomian.
- Pertumbuhan Ekonomi yang Lebih Cepat: Dengan efektivitas belanja, diharapkan pertumbuhan ekonomi akan meningkat secara signifikan. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan penerimaan pajak.
- Menekan Defisit Anggaran: Peningkatan penerimaan pajak sebagai hasil dari pertumbuhan ekonomi yang lebih baik akan membantu menekan defisit anggaran.
- Rasio Utang Terhadap PDB Terjaga: Pemerintah berkomitmen untuk menjaga rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam batas yang aman.
- Komposisi Utang yang Sehat: Pemerintah terus berupaya menjaga komposisi utang yang sehat, dengan proporsi yang tepat antara Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman.
- Kepercayaan Investor: Pemerintah berupaya menjaga kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia.
- Koordinasi dengan Bank Indonesia: Pemerintah berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi.
- Reformasi Struktural: Pemerintah terus melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Total utang pemerintah pusat per akhir Juni 2025 tercatat sebesar Rp9.138,05 triliun, terdiri dari SBN sebesar Rp7.980,87 triliun dan pinjaman sebesar Rp1.157,18 triliun. Angka ini setara dengan 39,86 persen terhadap PDB. Purbaya meyakini bahwa dengan strategi yang tepat, utang ini dapat dikelola dengan baik dan tidak akan menjadi beban bagi generasi mendatang. Masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir berlebihan karena pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan fiskal negara.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar