55 NEWS – Target ambisius lifting minyak dan gas bumi (Migas) nasional kini terkuak sangat bergantung pada satu faktor krusial: pasokan listrik. Keandalan dan keberlanjutan aliran listrik menjadi urat nadi ketahanan energi Indonesia, khususnya di sektor Migas yang vital.

Related Post
Ali Ahmudi, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Ketahanan Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan, menegaskan bahwa ketersediaan pasokan listrik yang stabil adalah sumber daya utama bagi seluruh peralatan operasional di lapangan. Hal ini esensial untuk mendukung peningkatan lifting dan menjaga kelangsungan produksi minyak nasional.

Blok Rokan di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, menjadi contoh nyata ketergantungan ini. Wilayah kerja (WK) yang dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) ini masih menjadi salah satu ladang minyak raksasa Indonesia dan tulang punggung produksi minyak nasional. Untuk itu, komitmen PLN dalam menyediakan pasokan listrik menjadi krusial.
"Sinergitas antar-BUMN akan mempercepat swasembada energi dan memperkuat ketahanan nasional. Kolaborasi strategis antara Pertamina dan PLN akan meningkatkan lifting minyak dari Rokan," jelas Ali.
PLN, Pertamina Hulu Rokan (PHR), dan PT PLN Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) telah menyepakati Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJTBL) untuk memasok listrik jangka panjang ke WK Rokan. Komitmen PLN untuk secara bertahap menghadirkan pasokan listrik hingga 300 mega volt ampere (MVA) ke Blok Rokan adalah implementasi nyata visi pemerintah dalam mewujudkan swasembada energi. Langkah ini dipandang sebagai fondasi penting untuk mencapai target lifting migas nasional.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar