55 NEWS – Kasus keracunan massal yang menimpa ribuan penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu reaksi keras dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Dadan menginstruksikan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG untuk segera merevolusi pola masak mereka. Langkah ini diambil sebagai respons cepat atas temuan investigasi awal yang mengungkap akar masalah keracunan.

Related Post
Dadan menjelaskan, investigasi mengindikasikan bahwa proses memasak yang dilakukan terlalu dini menjadi penyebab utama tragedi ini. Akibatnya, makanan yang seharusnya bergizi dan aman, justru terkontaminasi karena disimpan terlalu lama sebelum didistribusikan kepada masyarakat.

"Keterangan awal menunjukkan bahwa SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama tersimpan," ujar Dadan di Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Menyikapi situasi darurat ini, BGN telah berkoordinasi intensif dengan seluruh SPPG yang baru beroperasi dalam sebulan terakhir. Dadan menegaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan agar proses memasak dimulai di atas pukul 01.30 siang. Tujuannya jelas, meminimalisir jarak waktu antara proses memasak dan pengiriman makanan, sehingga tidak lebih dari empat jam.
Dadan menekankan bahwa ritme memasak dan distribusi adalah dua pilar utama dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan. Ia menambahkan, SPPG yang telah lama beroperasi umumnya telah memiliki pola kerja yang efektif dan teruji. BGN berharap, dengan perubahan pola masak ini, kasus keracunan serupa tidak akan terulang di masa mendatang.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar