55 NEWS – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan tanggapan terkait wacana redenominasi rupiah yang kembali mencuat. Rencana penyederhanaan mata uang, di mana Rp1.000 akan menjadi Rp1, ternyata belum menjadi fokus utama pembahasan pemerintah saat ini. Hal ini diungkapkan Airlangga saat ditemui di kantornya, Senin (10/11/2025).
Related Post
Airlangga mengakui bahwa kebijakan redenominasi, jika benar-benar direalisasikan, pasti akan membawa konsekuensi terhadap tingkat inflasi. Namun, ia belum dapat memastikan apakah dampak tersebut akan memicu kenaikan harga atau justru sebaliknya. "Ya pasti akan berdampak (inflasi).. kita belum bahas ya," ujarnya singkat, mengisyaratkan bahwa kajian mendalam terkait dampak inflasi masih perlu dilakukan.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan telah memasukkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi Rupiah ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Jangka Menengah 2025–2029 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025. RUU ini merupakan inisiatif pemerintah atas usulan Bank Indonesia (BI) dan ditargetkan selesai paling lambat pada tahun 2027. Masyarakat menantikan perkembangan lebih lanjut terkait rencana ini, terutama mengenai dampaknya terhadap stabilitas ekonomi dan daya beli. Informasi ini dikutip dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar