55 NEWS – Pemerintah Indonesia terus memacu pembangunan dan penguatan infrastruktur jaringan gas bumi (jargas) sebagai langkah strategis mencapai swasembada energi dan transisi menuju energi bersih. Pemanfaatan gas bumi diproyeksikan menjadi tulang punggung dalam upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, sekaligus berperan penting dalam pengendalian pencemaran udara.

Related Post
Lebih lanjut, pengembangan jargas diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan impor energi, khususnya Liquefied Petroleum Gas (LPG).

"Kita berharap gas bumi dapat menjadi alternatif untuk mengurangi impor LPG, sejalan dengan arahan Presiden yaitu Asta Cita untuk mewujudkan swasembada energi. Kami sebagai pelaksana di lapangan akan terus berusaha mengoptimalkan pengembangan infrastrukur untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di seluruh lapisan masyarakat," ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Hery Murahmanta, di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
PGN, sebagai salah satu pemain utama dalam sektor ini, saat ini mengoperasikan infrastruktur gas terintegrasi yang mencakup lebih dari 33.000 kilometer jaringan pipa, fasilitas regasifikasi LNG, hingga stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). Di wilayah Cilegon, PGN menyalurkan sekitar 40,87 BBTUD gas bumi kepada lebih dari 16.000 pelanggan yang terdiri dari rumah tangga, usaha kecil, serta sektor komersial dan industri.
Secara keseluruhan, PGN telah membangun lebih dari 15.000 sambungan jargas yang didanai APBN dan lebih dari 69.000 sambungan jargas mandiri di Provinsi Banten. Jaringan ini tersebar di berbagai wilayah, termasuk Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap energi bersih dan terjangkau, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Informasi ini dikutip dari 55tv.co.id.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar