55 NEWS – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan potensi fantastis dari hilirisasi kelapa, yang diperkirakan mampu mendongkrak devisa negara hingga mencapai Rp 2.400 triliun per tahun. Pernyataan ini disampaikan usai rapat terbatas mengenai swasembada pangan dan hilirisasi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9 Oktober 2025).

Related Post
Amran menjelaskan bahwa selama ini Indonesia mengekspor kelapa dalam bentuk gelondongan sebanyak 2,8 juta ton. Dengan melakukan hilirisasi, kelapa tersebut dapat diolah menjadi produk turunan seperti coconut milk yang memiliki nilai jual jauh lebih tinggi. "Jika kita hilirisasi, harganya bisa naik 100 kali lipat. Dengan perhitungan rata-rata saja, itu bisa menghasilkan Rp 2.400 triliun," ujarnya, Jumat (10/10/2025).

Mentan menambahkan bahwa potensi keuntungan dari ekspor kelapa ke seluruh dunia sangatlah besar. Dengan hilirisasi yang tepat dan pengolahan di dalam negeri, nilai tambah yang dihasilkan akan melonjak signifikan.
"Katakanlah separuh saja, dikali lima puluh, itu menghasilkan Rp 1.200 triliun devisa, itu baru kelapa," tegasnya. Amran juga menyinggung potensi hilirisasi gambir, di mana Indonesia saat ini menjadi pemasok 80% kebutuhan dunia. Gambir dapat diolah menjadi berbagai produk seperti tinta, bahan campuran sirih, hingga sampo.
Lebih lanjut, Amran menegaskan bahwa visi pemerintah adalah melakukan hilirisasi terhadap seluruh bahan baku yang diekspor, termasuk Crude Palm Oil (CPO), untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk Indonesia di pasar global. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar