55 NEWS – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menepis isu kelangkaan beras yang belakangan menghantui masyarakat. Menurutnya, tidak ada masalah dengan ketersediaan beras secara nasional. Yang terjadi, kata Mentan, hanyalah pergeseran pola distribusi yang tidak lazim.

Related Post
Mentan menjelaskan, sebelumnya ritel modern banyak dipasok oleh penggilingan padi skala besar. Namun, saat ini terjadi peningkatan pasokan beras dari penggilingan kecil langsung ke pasar tradisional. "Ini ada pola pergeseran, ini mengisi ruang pasar tradisional. Dari pabrik (penggiling) kecil ke pasar tradisional. Yang dulu didominasi biasanya banyak itu dari pabrik besar ke modern. Ini ada pergeseran sedikit ke pasar tradisional," ujarnya di Jakarta, Selasa (2 September 2025).

Fenomena ini, lanjut Mentan, justru memberikan angin segar bagi pasar tradisional. Omzet pedagang beras di pasar tradisional mengalami peningkatan signifikan. Masyarakat pun diimbau untuk tidak panik karena stok beras nasional masih aman dan produksi dalam negeri tetap stabil.
Mentan menegaskan, istilah kelangkaan baru bisa digunakan jika produksi beras mengalami penurunan drastis. Namun, faktanya, produksi beras saat ini masih terjaga dengan baik. Indikator-indikator penting seperti inflasi dan ketersediaan pangan juga menunjukkan kondisi yang positif. "Yang dikatakan langka kalau produksi turun, nah itu langka. Tapi kalau ini ada pergeseran," tegasnya. Pemerintah terus memantau pergerakan distribusi beras dan akan mengambil langkah-langkah strategis jika diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di seluruh wilayah Indonesia.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar