55 NEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan dirinya menerima protes keras dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea terkait penurunan bunga deposito. Hal ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Related Post
Kebijakan penempatan dana ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perbankan dan menekan biaya dana (cost of fund). Pemerintah berharap, dengan biaya dana yang lebih rendah, bank dapat lebih leluasa menyalurkan kredit, sehingga mendorong konsumsi, investasi, dan pada akhirnya memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pak Hotman Paris protes sama saya. Waktu dia memperpanjang depositonya, bunga jadi turun, dia jadi rugi katanya. Memang itu tujuan saya. Biar dia belanja lagi, jadi ekonomi jalan," ujar Purbaya, Selasa (23/9/2025).
Purbaya menjelaskan bahwa penempatan dana dengan bunga rendah di bank komersial ini bukan merupakan program pembangunan yang terikat pada tujuan tertentu. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa protes dari Hotman Paris justru menjadi indikator positif bahwa kebijakan yang diambil pemerintah mulai membuahkan hasil.
Sebelumnya, Purbaya Yudhi Sadewa telah mengonfirmasi realisasi komitmen pemerintah untuk menyalurkan dana sebesar Rp200 triliun ke dalam sistem perbankan. Dana tersebut dialokasikan kepada lima bank besar milik negara, yaitu Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, dan BSI.
"Ini cuma pengumuman pendek saja. Janji saya kan kemarin akan menambahkan dana Rp200 triliun, ini sudah diputuskan dan siang ini sudah disalurkan. Saya pastikan dana itu masuk ke sistem perbankan hari ini," tegas Purbaya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fundamental perbankan nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Editor: Akbar soaks









Tinggalkan komentar