55 NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari ini, Selasa (30/9/2025), dengan sinyal positif, melesat ke level 8.150. Pergerakan ini semakin mendekatkan IHSG pada rekor tertingginya di angka 8.169, memicu optimisme di kalangan investor.
Related Post
Meskipun sempat mengalami sedikit koreksi, satu menit setelah pembukaan, IHSG masih menunjukkan tren positif dengan kenaikan 0,03 persen, berada di posisi 8.125,92. Aktivitas perdagangan menunjukkan antusiasme pasar, dengan 285 saham mencatatkan kenaikan, sementara 146 saham mengalami penurunan, dan 526 saham lainnya stagnan. Total nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp970,9 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 1,95 miliar lembar saham.
Indeks LQ45 juga mengikuti tren positif dengan kenaikan 0,15 persen ke level 803,68. Indeks-indeks lainnya seperti JII, IDX30, dan MNC36 juga menunjukkan penguatan, masing-masing sebesar 0,43 persen, 0,20 persen, dan 0,34 persen.
Sektor bahan baku dan industri menjadi pendorong utama penguatan IHSG, dengan pertumbuhan masing-masing di atas 1 persen. Sementara itu, sektor transportasi, teknologi, keuangan, dan energi menjadi pemberat indeks.
Di antara saham-saham yang tergabung dalam LQ45, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjadi pemimpin penguatan (top gainer) dengan kenaikan 4,02 persen ke harga Rp4.600. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) juga mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 2,39 persen ke Rp1.925, diikuti oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang naik 1,75 persen ke Rp1.160.
Sebaliknya, beberapa saham mengalami penurunan (top losers), di antaranya PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang melemah 1,81 persen ke Rp1.360, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,14 persen ke Rp1.740, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melemah 1,04 persen ke Rp4.750. Pergerakan IHSG hari ini menjadi sorotan pelaku pasar, dengan harapan rekor tertinggi baru dapat segera tercapai. Para analis merekomendasikan investor untuk tetap waspada dan cermat dalam memilih saham, serta mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja pasar modal.
Editor: Akbar soaks
Tinggalkan komentar